• Twitter
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • Youtube

Kamis, 10 Maret 2016

START FROM BLOG

Memaknai hidup itu sederhana, sesederhana kita bernafas, berjalan, hingga berlari. Kalo kita punya temen, sodara atau kakek kita ngeluh tentang susah buat memaknai hidup bisa jadi temen sodara kakek kita itu  kehilangan jiwanya, loh kok bisa ? iya bisa karena jiwa mereka sedang tidak berada di posisi semestinya, kaya kita lagi di nonton bokep terus menghayal kalo yang lagi ngegarap bintang bokep itu kita. yang itu artinya jiwa kita lagi jalan jalan tapi raga tubuh kita masih dengan hidmat di depan monitor komputer nonton bokep.
Oke ijinkan gw melanjutkan kembali tentang memaknai  hidup, pernah denger gak orang tua kita, padhe kita atau kakek kita bilang “bercita-citalah setinggi mungkin nak!”, “kejar mimpi mu terus nak!” dan gag jarang kita juga terjerumus ikut mempraktekannya saat ngomong ke calon istri kita “tenang sayang aku akan berjuang sampai tetes darah penghabisan untuk berjuang menggapai mimpi-mimpi kita!!” bisa kita rasakaan saat ini ketika semua mimpi itulah yang membawa kita kepada sebuah dunia yang belum nyata dunia imaginer bagi kita saat ini. dan semua mimpi itu seakan menjadi nyata ketika kita mimikirkannya terus dan terus sibuk memikirkannya hingga lupa dengan apa-apa yang sebenarnya nyata bagi kita. yang orang tua lupa ngurus anak karena sibuk kerja karena ngomongnya buat memenuhi kebutuhan hidup, si anak juga lupa kalau dia punya orang tua yang sayang sama dia karena orang tua sibuk kerja, sampai-sampai kita pun ikut lupa klo memaknai hidup itu sederhana!
Kalo gitu harusnya bermimpi itu dilarang dong? inilah yang menarik, sang pencita telah memberikan mimpi dan jiwa bagaikan siang dan malam itulah bukti dari kelengkapan hidup kita. dan tugas kita cuma satu memperlakukan mereka dengan seimbang.
Lewat blog ini gw dedikasikan seganap pemikiran gw, ide gw, cara gw, hingga kegiatan gw sebagai rasa syukur kepada sang pencipta atas  kelengkapan kesadaran dan kewarasan hidup gw sehingga mampu memutuskan, bahwa hari ini bukan akhir dari ceita melainkan awal dari bagian-bagian cerita yang bakal gw susun menjadi puzel untuk melengkapi perjalanan panjang gw hingga akhirnya perjalanan itu terhenti pada sebuah masa dan dengan bangga gw berkata inilah “hidup”. kaya Panji Pragiwaksono pernah bilang sama gw pas acara “in memoriam munir” yang intinya gini “selama kita masih berusaha mukul lawan kita walaupun musuh kita seribu kali lebih kuat dari kita, wasit tidak akan memutuskan kita kalah.”
So akhir kata dari pengantar blog gw ini, gw mau bilang janganlah kita berhenti belajar mencari sebuah keobjektifitasan hidup. kerena ketika kita mampu memahami dunia dengan objektif perbedaan itu hanya mimpi, kerena perwujudan toleransi itu akan menjadi nyata di Indonesia.
Salam bahagia untuk Indonesiaku.

0 komentar:

Posting Komentar

Kontak


Adress/Street

Sleman, Jogjakarta, Indonesia

Phone number

+(62) 85 743 152 217

Website

akufilosofi.blogspot.co.id